Lanjut ke konten

Pilihan Maria sejak Kekal

11 Oktober 2011

488 “Tuhan telah mengutus Putera-Nya” (Gal 4:4). Tetapi supaya menyediakan “tubuh bagi-Nya” (Ibr 10:5), menurut kehendak-Nya haruslah satu makhluk bekerja sama dalam kebebasan. Untuk tugas menjadi ibu Putera-Nya, Allah telah memilih sejak kekal seorang puteri Israel, seorang puteri Yahudi dari Nasaret di Galilea, seorang perawan, yang “bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud: nama perawan itu Maria” (Luk 1:26 27).

“Adapun Bapa yang penuh belas kasihan menghendaki, supaya penjelmaan Sabda didahului oleh persetujuan dari pihak dia, yang telah ditetapkan menjadi Bunda-Nya. Dengan demikian, seperti dulu wanita mendatangkan maut, sekarang pun wanitalah yang mendatangkan kehidupan” (LG 56).

489  Sepanjang Perjanjian Lama panggilan Maria sudah dipersiapkan oleh perutusan wanita-wanita saleh. Kendati ketidaktaatannya, sejak awal sudah dijanjikan kepada Hawa bahwa ia akan mendapat turunan, yang akan mengalahkan yang jahat, dan akan menjadi ibu semua orang hidup. Berdasarkan janji ini, Sara mendapat seorang putera kendati usianya sudah lanjut. Bertentangan dengan harapan manusiawi, Allah memilih apa yang bodoh dan lemah bagi dunia, supaya menunjukkan bahwa ia setia pada janji-Nya: Hanna, ibu Samuel, Debora, Rut, Yudit, dan Ester, demikian pula banyak wanita yang lain lagi. Maria adalah “Yang unggul di tengah Umat Tuhan yang rendah dan miskin, yang penuh kepercayaan mendambakan serta menerima keselamatan dari-Nya. Akhirnya ketika muncullah ia, Puteri Sion yang amat mulia, sesudah pemenuhan janji lama dinanti-nantikan, genaplah masanya” (LG 55).

From → Bunda Maria

Tinggalkan sebuah Komentar

Tinggalkan komentar